Kapsul: "Kegelisahan lebih buruk daripada kekecewaan"
Teman dan kerabat kerja, serta sahabatku yang terhormat. Kapsul diatas saya share kepada semua anggota aktif di hamachi, Beberapa orang telah menyampaikan pendapatnya, berikut ini kesimpulan dari share mereka untuk saya teruskan kepada anda, sbb:
Kekecewaan masih memiliki haparan. Kegelisahan adalah kebimbangan yang tidak pasti arahnya. Menunggu adalah salah satu contoh penyebab rasa gelisah. Nasabah yang gelisah pasti kecewa, namun nasabah yang kecewa belum tentu gelisah.
Kegelisahan diakibatkan karena ada hal yang belum terselesaikan lalu menjadi bimbang kita dibuatnya. Kita menjadi bimbang karena masih ada yang terganjal dalam hati, lalu kita mengabaikan bisikan hati nurani, sehingga hati nurani selalu merongrong kita hingga kita mulai khawatir dan diponis menjadi gelisah untuk bisa menerima kenyataan yang akan timbul kemudian.
Lebih baik kita kecewa (red: bisa menerima kenyataan yang telah terjadi hingga segera permasalahan menjadi clear), tinggal kita menata diri untuk berjiwa besar dan menerima kenyataan yang terjadi, lalu merubahnya menjadi lebih baik. Olehnya karyawan di hasamitra khususnya bagian pelayanan, seperti: Satpam, Konsultan kredit, CS, teller, analis harus respek (red: menghormati, menghargai, dan memberi pelayanan sebelum nasabah meminta). Respek kepada nasabah adalah obat mujarab untuk mengobati persaan gelisah. Sementara obat kecewa adalah kepastian, misalnya berani berkata tidak atau karaywan hasamitra harus gentlement, artinya kalau bisa dibantu maka bantulah dan sebaliknya bila tidak bisa kita bantu tegaslah untuk memolak melalui tata susila yang baik, alias sopan.
Orang yang gelisah adalah mereka yang tidak bisa menerima keadaan atau nasib yang dia nantikan. Orang gelisah karena kadar kepasrahannya luntur dan tidak ikhlas terhadap apa yang dia lakukan (persaannya tidak pasti). Maka wajib bagi kita untuk belajar tentang makna pasrah dan ikhlas, karena dia merupakan obat penawar perasaan gelisahan maupun kecewa.
Tentu Anda bisa menerima pendapat diatas. Demikian juga, Anda pasti bisa pula menerima pendapat dari Mansu seperti sajian di bawah ini:
Gelisah dan cara mengatasinya.
Gelisah merupakan salah satu penyakit hati yang sangat berbahaya. Karena gelisah, seseorang dapat terjerumus kepada pelarian yang tidak semestinya, seperti malas membaca, malas menulis, malas bekerja, dll. Kalau model penyakitnya seperti tadi, menurut saya itu masih ringan.
Bagimana kalau penyakit hati ini pelariannnya menuju ke arah, seperti minum minuman yang memabukkan bahkan menggunakan obat-obatan terlarang (miras), terjerumus pada seks bebas, terdampar dalam dunia diskotik yang penuh dengan maksiat, dan berbagai sarana pelarian lainnya yang mengandung unsur-unsur maksiat.
Jadi, satu jenis penyakit hati ini saja bisa menimbulkan berbagai macam efek negatif dalam kehidupan seseorang, minimal akan menurunkan dan atau menghilangkan prestasinya, dan maksimal akan melemparnya ke limbah maksiat dan dosa. Saya yakin tidak ada satu pun karyawan bank BPR hasamitra berharap seperti ini.
Gelisah, inilah salah satu jenis penyakit yang sering kali menyerang pertahanan hati. Gelisah merupakan penyakit hati yang banyak menyerang manusia, baik orang tua maupun para generasi muda.
Gelisah, memang satu penyakit hati yang sangat berbahaya namun hampir tidak pernah dipertimbangkan oleh kebanyakan manusia. Karena, biasanya mereka sudah memiliki cara masing-masing untuk menghilangkan gelisah tersebut. Ada yang menghilangkannya dengan cara-cara yang sesuai atau tidak melanggar perintah Tuhan, namun banyak pula yang menghilangkan penyakit tersebut dengan cara-cara yang menyimpang dari ajaran agama. Akibatnya, gelisah mereka hilang, dosa pun menerkam.
Karyawan hasamitra harus bisa menghargai hati, makanya motto layanan kepada sesama adalah "Your Heart, Our Soul" atau "Hati Anda, Jiwa Kami". Mengapa kita memakai tagline seperti ini? Menurutku, karena semua karyawan bank BPR hasamitra sadar bahwa:
Hati adalah salah satu anugerah dari Tuhan yang tidak ternilai harganya. Dengan hati, manusia khususnya karyawan yang berkarya di bank BPR hasamitra dapat merasakan suka, duka, bahagia, derita, kecewa, bangga, dan lain-lain. Dengan hati, karyawan bank hasamitra dapat meraba persaan orang lain. Dengan hati, manusia dapat membuat kehidupan ini penuh dengan kedamaian dan kasih sayang. Memang, hati adalah keajaiban yang senantiasa menuntun karyawan kepada cahaya kemuliaan. Namun, hati pun dapat terluka dan menderita penyakit yang sangat membahayakan pemiliknya. Apa sajakah penyakit yang dapat menggerogoti hati? Lalu, bagaimana cara mengatasinya?
Tuhan Yang Maha Kuasa telah melengkapi kita dengan perangkat tubuh yang disebut dengan hati. Hati ini, pada dasarnya telah diciptakan bersih oleh Tuhan, bersih dari berbagai macam penyakit. Namun, seiring dengan nafas kehidupan yang terus berhembus dan kian menua dalam rimba kehidupan, perlahan hati pun mulai terkontaminasi, terkotori, dan akhirnya menjadi tempat bersemayamnya berbagai macam penyakit, yang salah satunya adalah penyakit gelisah. Bahkan gelisah itu lebih buruk dari kecewa.
Sahabatku semua, janganlah kawatir sepanjang Mansu masih bernapas, ia bersedia mengorbankan waktu, tenaga, pikiran, perasaan, jiwanya untuk mengantarkan atau mengubah nasib karyawan menjadi lebih baik dari sebelumnya, tentu syaratnya harus taat pada asas dan pedoman kerja sesuai dengan ketentuan intern dan ekstern bank bahkan ajaran Tuhan. Satu cara agar karyawan hasamitra tidak memiliki perasaan sakit hati akibat dari gelisah, yakni: Menyebut nama Tuhan.
Sang Pencipta telah menganugerahkan hati bagi manusia sebagai salah satu perangkat kehidupan yang sangat vital, yang akan membantu melihat dan mendengar seruan Tuhan. Sering dan pasih menyebut nama Tuhan akan membantu kita untuk merasakan apa yang tengah dirasakan oleh orang sehat dan bahagia. Namun, kita juga mengetahui dan harus percaya bahwa segala sesuatu itu ada atau tiada, terjadi atau tidak terjadi hanya karena Tuhan. Dari sana, kita juga tahu bahwa Tuhan bisa menciptakan penyakit, dan dari Dia pulalah berasal penawarnya. Yakinlah bahwa satu-satunya penawar yang paling efektif untuk menangkal atau mengobati penyakit gelisah adalah dengan cara selalu Menyebut Nama Tuhan, sebagaimana sabdanya: Sesungguhnya orang-orang yang beriman, hati mereka manjadi tenteram dengan menyebut namaKu. Jelaslah bahwa hanya dengan mengingat Tuhan maka hati kita akan menjadi tenteram. Jadi tidak ada lagi penawar dan atau penangkal yang lebih baik selain dengan cara menyebut nama Tuhan. Lalu, bagaimana caranya?
Banyak cara yang dapat dilakukan untuk mengingat Tuhan, misalnya:
- berjapas (zikir),
- sembahyang dan atau berdoa,
- mempelajari dan membaca kitab suci serta mengamalkannya,
- senantiasa bersyukur kepada Tuhan,
- meyakini pertolongan Allah swt, dan
- perbanyak perenungi akan tanda-tanda kebesaran Tuhan yang terdapat di alam semesta maupun fakta sejarah.
Salam
Mansu (1963-Dirut BPR hasamitra), Professional & Provokator